Pages

Monday, 17 June 2013

Adventure Bintan Island - Day Two


Assalamualaikum wr wb..

Minggu kedua di bulan Juni, suatu pagi yang sedikit berawan di kota Tanjung Pinang adalah hari ke dua kami menikmati liburan, awalnya kami berjanji dengan sang Driver alias Yanto jam 7.00pagi, berhubung dia kecape’an jadi kami dijemput hampir jam 9.00an, kami langsung check out pada saat Yanto datang menjemput bersama Heri, tujuan pertama pada saat itu adalah kawasan Wihara 1000 Patung, tetapi sampai disana hujan turun rintik2, akhirnya kami Cuma foto seadanya dan langsung melanjutkan perjalanan express di kota Tanjung Pinang.

Wihara 1000 Patung, Done.

Heri Cuma tau jalan menuju Wihara 1000 Patung, sementara kami ingin pergi ke Gunung Bintan dan Lagoi, maka kami melakukan perjalanan buta dipandu oleh peta dan GPS, beruntunglah Agus punya aplikasi untuk GPS, tetapi signalnya kurang mendukung, kadang hidup kadang mati, -____- perjalanan sangat seru dan menantang, satu2nya yang diandalkan adalah GPS.

Mencari lokasi Gunung Bintan cukup memakan waktu, kadang kami berada di jalur yang benar dan kadang keluar dari jalur yang telah di set, setelah lama menyusuri jalan kami sudah bisa melihat bentuk gunung Bintan dari kejauhan, tapi ya ituuuu.. masuk lokasinya dari mana kami kurang tau.. hehe.. jalan selanjutnya kami bertanya kepada penduduk setempat dan meminta petunjuk bagaimana caranya supaya sampai ke gerbang menuju gunung Bintan, setelah mengikuti apa yang telah bapak tersebut sampaikan, akhirnya kami sampai juga ke gerbang.. setelah membayar tiket masuk seharga Rp 4.000 kami melangkahkan kaki menaiki tangga akses masuk ke lokasi air terjun Bintan dan beristirahat sejenak..

Perjalanan kami sangat diburu oleh waktu, karena kami harus mengembalikan mobil yang disewa jam 1.00 siang, masih ada dua hal lagi yang belum terlaksana, yaitu mendaki gunung Bintan dan pergi ke Lagoi, karena sudah nangkring di kawasan gunung dan takut akan menjadi unek2 setelah pulang dari Batam tanpa mendaki gunung Bintan, kami pun mencari jalan setapak yang biasa digunakan pendaki untuk menuju ke atas puncak.

Waktu terus berjalan dan di tengah perjalanan kami bertemu dengan sepasang kekasih yang mendaki bersama, mereka bilang masih terlalu jauh untuk menyelesaikan pendakian, semangat kami sangat membara, tapi setelah melihat jam.. kami berhenti dan berbalik turun gunung, waktu sudah mepet sementara kami belum juga pergi menuju Lagoi, sesampainya di gerbang turun, kami melanjutkan perjalanan untuk pergi makan siang, mencari dan mecari jalan lagi.. berpacu dengan waktu tanpa tau arah jalan, begitulah pengalaman kami di pulau Bintan.

Air terjun & Gunung Bintan, Done.

Tiga objek sudah didatangi, kami hanya kekurangan satu objek lagi, yaitu Lagoi.. sebenarnya kami udah cape’ tapi semangat jalan2 terlalu kuat bersemayam dalam badan, lagian rugi juga kalau tidak memanfaatkan waktu.. hehe.. berpacu dengan waktu menyusuri jalan, sampailah kami dikawasan wisata Lagoi, Alhamdulillah yaaaa.. setelah itu kami kembali ke tempat penyewaan mobil.. bla.. bla.. bla.. selesai.. kami diantar ke pelabuhan.. naik kapal.. sampai Batam.. sampai rumah jam 7.00 malam.. perjalananan selesai..


Lagoi, Done.

Adventure Bintan Island - Day One

Assalamualaikum wr wb..

Liburan kali ini adalah sesuatu yang tak terlupakan, karena terdapat berbagai jenis bumbu yang bercampur aduk menjadi satu untuk mewarnai perjalanan yang kami lalui saat itu, menjengkelkan, mendebarkan, menegangkan, sekaligus menyenangkan, banyak rencana yang telah disusun akhirnya urung dilakukan karena berbagai hal, Agenda yang telah disusun oleh Daud jadi berantakan karena jadwal keberangkatan meleset dari perkiraan, mungkin Allah ingin memberikan kami sebuah liburan special.. hehe..

Hal pertama yg bikin jengkel karena awalnya kami berencana berangkat berempat, tetapi satu orang membatalkan janji saat hari H, jadi kami berangkat bertiga, yaitu Agus, Eka dan Daud ke Tanjung Pinang, rencana utama kami adalah mendaki Gunung Daik yang terletak di kabupaten Lingga, tapi keberangkatan kapal yang kami tumpangi dari Batam baru berangkat sekitar jam 8.00pagi sementara kapal dari TPI ke Lingga berangkatnya jam 8.45pagi, alhasil kami ketinggalan kapal, kapal selanjutnya berangkat jam 11 siang, kalau kita berangkat jam 11 berarti kita akan sampai di Lingga jam 3 sore, karena perjalanan menuju Lingga memakan waktu sekitar 4 jam sekali jalan, otomatis rencana menaiki gunung Daik tidak bisa dilakukan karena terkendala masalah waktu, akhirnya rencana ke Lingga kami batalkan, ada raut kekecewaan di wajah Daud, tapi mau bagaimana lagi sudah menjadi suratan..

Kapal yang kami tumpangi sampai diPelabuhan Tanjung Pinang jam 9.00 pagi, saatnya untuk mengisi perut dan kami berjalan menuju tempat makan di sekitar Pelabuhan, setelah kenyang kami langsung mencari informasi penyewaan mobil di TPI, pengennya sih dapat mobil yg matic tapi karena banyak yg rebutan buat menghabiskan weekend akhirnya kami kebagian yg manual, alasannya biar lebih santai.. hehe.. setelah menelpon jasa penyewaan mobil akhirnya 30 menit setelah itu mobil pun datang dan kami diantar ke penginapan untuk check in sekitar jam 11 lewat.. setelah check in kami melakukan administrasi untuk penyewaan mobil.. sewa untuk 24jam tanpa Driver 250 ribu, minyak ditanggung sendiri.

 Disini lah sesuatu yang mendebarkan dan menegangkan itu terjadi, pada suatu siang dihari sabtu 8 Juni 2013 sekitar jam 1 siang pada saat kami hendak memulai perjalanan, lokasi jalan pada saat itu lumayan ramai kendaraan yang sedang lalu lalang, yang mengemudi pertama adalah Daud, oleh karena dia udah lama banget ga’ nyetir mobil dan ditambah lagi ada lori yg mengganggu pemandangan sehingga kami tidak bisa melihat seberapa laju dan berapa banyaknya kendaraan yang akan melintas, kami kira jalanan sudah kosong dan bisa dilalui, eh tiba2 ada motor yg melaju dengan kencang dari arah berlawanan, sontak saja Daud kaget dan langsung memarkirkan kendaraan, ujung kaki si cewek yg dibonceng kesenggol dikit dan sepatu yg dia pakai jatuh dan si cowok pengendara tersebut tidak terima dan ingin memperkarakan ke polisi karena si Daud ga’ punya sim, emang sih si cowok lebay banget, dan dengan gayanya dia bilang saya akan telpon  abang saya yg PENGACARA (dengan bangga dan lantang) padahal kami udah minta maaf dan bersedia mengantar si cewek untuk periksa ke rumah sakit tapi mereka tetap tidak terima dan ngotot, untung pula kami bertiga bukan orang yg pemanas darah jadi kami biarkan si cowok mengoceh, setelah puas mengoceh dia menahan KTP Daud dan berjanji untuk kembali membawa abangnya yg PENGACARA, melihat kami diperlakukan seperti itu, ibu2 yang jual makanan di warung padang jadi berang dan mengajar kami untuk lebih tegas kepada tu cowok.

Setir diambil alih oleh Agus, gara2 kejadian tersebut perjalanan kami tertunda, kami sudah sempat berjalan2 sembari menunggu itu cowok supaya dia mengembalikan KTP Daud, tetapi kami harus bolak balik karena si cowok kelihatannya tarik ulur dan plin plan untuk bertemu kami kembali dan waktu kami terbuang 3 jam percuma, kasihan Daud, semangatnya mulai menurun, sebenarnya cuma kena dikit aja dan sepatunya terjatuh kata bapak2 yg melihat di TKP dan berdasarkan keterangan warga setempat, dijalan itu memang sering terjadi kecelakaan, pada saat kami bertemu dengan si cowok untuk kedua kalinya, dia hanya datang sendiri, tetapi keadaan dan bicaranya sudah mulai tenang dan tidak meledak2 pada saat pertama kali kami bertemu, hatinya juga sudah mulai lunak dan dia mengembalikan KTP Daud, Alhamdulillah dia berbaik hati.. dan wajah Daud pun kembali menjadi ceria dan kami siap untuk berjalan2 dengan hati yang riang ^_^..

Pas lagi meggalau dan kecape’an ada temen SMP jaman baholak bikin status BBM, katanya dia lagi sendirian di Tg Pinang, supaya Agus ga’ terlalu cape’ jadi kami mengajak teme SMP itu, namanya Yanto dan kebetulan dia bisa bawa mobil jadi tanpa pikir panjang kami langsung mengajak dia joint dan kami jemput dia ditempatnya.. cerita lucunya.. setelah lulus SMP dari tahun 2002 kami ga’ pernah ketemu satu sama lain, padahal tingalnya masih satu tanah.. eeeehhh ternyata, malah ketemu di Tg Pinang dan langsung bergabung bergabung bersama kami.. 11 tahun juga tuh rentang waktunya.. -____-

Setelah bertemu Yanto, kami balik lagi kepenginapan untuk mandi dan istirahat sejenak, berhubung kami kurang tau daerah Tg Pinang, Yanto mengajak keponakannya yg bernama Heri untuk jadi penunjuk jalan, malamnya kami nyari makan, mutar2 Tg Pinang, dan ke cafĂ© puncak, perjalanan malam minggu pun selesai, kami balik lagi kepenginapan untuk beristirahat.. 

Daud, Yanto, Heri, Agus, Eka.
 Pemandangan kota Tanjung Pinang dari Cafe Puncak
Bersambung..
 

Blogger news

Blogroll

About